Saturday, October 12, 2013

Kaka SlanK Meriahkan Malam Penyelamatan Pulau Bangka

JAKARTA, Berita HUKUM - Penolakan beroperasinya tambang di bawah bendera PT Mikgro Megal Perdana (MMP), digaungkan kembali dalam sosialisasi dan konferensi pers yang diadakan bersamaan dengan acara Kongkow Ijo #2, di 365 Eco Bar, jalan Kemang Raya No. 6, Jakarta Selatan.

Usman Hamid dari Change.Org mengatakan, malam ini juga merupakan malam pemberian donasi guna menggalang kepedulian bersama untuk Pulau Bangka yang sangat indah.

"Ini malam donasi untu penyelamatan pulau Bangka di Sulawesi Utara. Terdapat lebih dari 2500 penduduk, banyak satwa dan endemic, terumbu karang yang sangat indah dan luas, namun mulai tercemar oleh limbah, hingga Bunaken ikut terancam," ucap Usman saat membuka acara, Rabu (2/10) di Eco Bar.

PT MMP yang oleh masyarakat di pulau Bangka memang tidak diterima karena akan merusak pulau tersebut secara hukum dianggap melanggar.

"Masyarakat di sana secara tegas sudah menolak, dan sesuai hukum PT MMP telah melanggar hukum, izin explorasi saja sudah merusak pulau Bangka. Banyak persoalan lingkungan di negeri ini yang butuh kepedulian kita semua. Sebenarnya persoalan lingkungan juga sedang terjadi di kota Batu, Malang, dimana sumber air dikuasai sebuah hotel sehingga masyarakat terancam kekeringan," kata Muhnur Satyahaprabu dari WALHI.

Sementara itu dari Green Radio Jakarta, 89,2 FM yang turut mengkampanyekan kepedulian lingkungan, melalui Emma Piper mengungkapkan semua orang Indonesia semestinya peduli pada pulau Bangka. "Kita sudah 8 bulan (sejak siaran), setiap bulan kita punya acara kepedulian pada lingkungan atau alam Indonesia, kita bikin aksi, seperti membuat tas belanja dari kaos bekas," kata wanita bule cantik ini.

KEKAYAAN PULAU INDONESIA

Di panggung yang sama Longgena Ginting dari Green Peace Indonesia mengeluhkan masih banyak pemuda Indonesia yang belum peduli pada persoalan masa depan alam Indonesia yang kaya akan pulau ini, juga para oknum pejabat yang hanya mengejar profit.

"Lebih dari 13.000 pulau-pulau di Indonesia, hanya 28 yang tergolong pulau besar, pulau-pulau ini perlu kita jaga, ini karena pulau-pulau ini sumber pangan masyarakat kita, mineral dan banyak lagi kekayaan. Jangan profit harus di atas people dan planet. Masyarakat di sana jelas menolak, disana juga ada LSM seperti Tunas dan lainnya menolak tambang," ujar Ginting.

Ditambahkannya bahwa aneka satwa yang ada di pulau Bangka juga akan terancam. "Pulau Bangka sekitar 4500 hektar dan sekitar 2500 hektar akan menjadi tambang, (ikan) duyung ada di sana dan banyak lagi keanekaragaman hayati yang ada disana terancam," imbuh Ginting.

Kaka Slank yang turut hadir memeriahkan malam donasi ini, mengaku awalnya kaget saat pertama kali mengetahui bahwa di pulau Bangka akan ada tambang biji besi oleh PT MMP.

"Gue kaget, ada kawan di sana berkata: Beruntung lo sempat diving, karena 2 atau 3 tahun kedepan udah gak bisa diving karena nanti akan ada tambang. Pulau Bangka udah gue anggap rumah gue, gue ama Usman udah bicara dan betapa perlunya kita kampanye menolak tambang, pulau Bangka itu seperti diamond," kata Kaka, dan diakhir acara ikut memberikan donasi dan menyumbangkan beberapa lagu, menghibur sekitar seratusan para pengunjung yang hadir pada malam ini.

Acara ini turut dihadiri para aktivis Green Peace, WALHI, Haris Azhar dari KontraS, Teten Masduki, Ryani Djangkaru, perwakilan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan Medina Kamil dari Jejak Petualang.(bhc/mdb)


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews