Tuesday, September 29, 2015

Nih..yang Foto sama Beruang Madu Itu Sudah Pakai Baju Tahanan

TENGGARONG - Ronald (24), Markus (22), dan Martinus (24), yang menggemparkan dunia maya lantaran berfoto selfie dengan beruang madu yang telah dibelah perutnya, akhirnya resmi berstatus tersangka.

Meski belum terbukti membunuh beruang madu tersebut, namun ketiganya dinilai bersalah lantaran turut membawa dan menyimpan hewan yang menjadi maskot Kota Balikpapan itu.

Kasat Reskrim Polres Kukar AKP Yuliansyah mengatakan bahwa ketiganya dianggap melanggar pasal 40 ayat 2 junto pasal 21 ayat 2 huruf B, Undang-Undang 5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Walau belum terbukti membunuh, tiga tersangka yang dibekuk aparat Polsek Tabang ini dianggap melanggar karena memiliki, menyimpan dan membawa satwa langka yang sudah mati. Mereka pun diancam dengan hukuman maksimal lima tahun penjara.
Baca: Kasat Reskrim: Bukan Hanya Beruang Madu tapi...
"Kita melihat di foto yang beredar tersebut memang ada tali bekas jerat babi. Sehingga, untuk sementara mereka belum terbukti sebagai pembunuhnya. Tapi dengan membawa dan memiliki satwa langka yang dilindungi itu tetap pelanggaran secara pidana," terang AKP Yuliansyah.  (qi/tom/sam/jpnn)

http://www.jpnn.com/read/2015/09/29/329645/Kasat-Reskrim:-Bukan-Hanya-Beruang-Madu-tapi...-

seperti sudah tidak ada makanan lain wkwkwk....ditangkap

KRONOLOGIS PENOLAKAN TAMBANG PASIR DI DESA SELOK AWAR – AWAR

KRONOLOGIS PENOLAKAN TAMBANG PASIR DI DESA SELOK AWAR – AWAR KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG JAWA TIMUR

Awal terjadinya penolakan Aktivitas Penambangan Pasir masyarakat Desa Selok Awar – Awar sekitar bulan Januari 2015. Bentuk penolakan masyarakat berupa pernyataan sikap FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT PEDULI DESA SELOK AWAR – AWAR KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG yang semua dibentuk oleh 12 warga masyarakat, yaitu :
1. Bapak TOSAN
2. Bapak IKSAN SUMAR
3. Bapak ANSORI
4. Bapak SAPARI
5. Bapak SALIM / P. KANCIL
6. Bapak ABDUL HAMID
7. Bapak TURIMAN
8. Saudara M.HARIYADI
9. Saudara ROSYID
10. Saudara MOHAMMAD IMAM
11. Saudara RIDWAN
12. Bapak COKROWIDODO RS

Mereka melakukan Gerakan Advokasi Protes tentang Penambangan Pasir yang mengakibatkan RusakNya Lingkungan di Desa mereka dengan cara bersurat kepada Pemerintahan Desa Selok Awar – Awar, Pemerintahan Kecamatan Pasirian bahkan kepada Pemerintahan Kabupaten Lumajang / Bupati Lumajang.

Sekitar bulan Juni 2015 FORUM menyurati Bupati Lumajang untuk meminta AUDENSI tentang Penolakan Tambang Pasir , tetapi tidak di Respon oleh Bupati yang diwakili oleh CAMAT Pasirian dan hasil AUDENSI tersebut tentang keberatan FORUM Aktivitas Penambangan tersebut yang Izin Penambangan Pasir yang berkedok Izin Pariwisata.

Pada 9 September 2015 FORUM melakukan Aksi Damai Penyetopan Aktivitas Penambangan Pasir dan Penyetopan Truck muatan Pasir di Balai Desa Selok Awar – Awar yang menghasilkan Surat Pernyataan Kepala Desa Selok Awar – Awar untuk menghentikan Aktivitas Penambangan Pasir di Desa Selok Awar – Awar.

Pada 10 September 2015 adanya Pengancaman Pembunuhan yang dilakukan oleh TIM PREMAN bentukan dari Kepala Desa Selok Awar – Awar kepada Bapak TOSAN. Tim PREMAN tersebut diketuai oleh P. DESIR. Dan sebelum itu juga ada beberapa Anggota FORUM yang pernah diancam oleh TIM PREMAN tersebut.

Pada 11 September 2015 perwakilan FORUM melaporkan kejadian Tindak Pidana Pengancaman Ke POLRES LUMAJANG yang ditemui dan/atau diterima langsung oleh KASAT RESKRIM LUMAJANG Bapak HERI. Pada saat itu KASAT Menjamin dan akan Merespon Pengaduan FORUM yang telah dikordinasikan dengan pimpinan POLSEK PASIRIAN.

Pada tanggal 19 September 2015 FORUM menerima Surat Pemberitahuan dari POLRES LUMAJANG terkait nama – nama Penyidik POLRES yang menangani LKasus Pengancaman tersebut.

Pada tanggal 21 September 2015 FORUM mengirim Surat Pengaduan terkait ILEGAL MINNING yang dilakukan oleh Oknum Aparat Desa Selok Awar – Awar di daerah hutan lindung Perhutani.

Pada tanggal 25 September 2015 FORUM mengadakan Kordinasi dan Konsolidasi dengan Masyarakat akan melakukan Aksi Penolakan Tambang Pasir dikarenakan Aktivitas Penambangan tetap berlangsung dilakukan oleh pihak Penambangan. Rencana Aksi dilakukan besok pagi harinya tanggal
26 September 2015 Pukul 07.30 WIB.

Pada tanggal 26 September 2015 kurang lebih Pukul 08.00 WIB terjadinya Penjemputan Paksa dan Penganiyaan terhadap 2 Anggota FORUM yaitu Bapak TOSAN dan Bapak SALIM / P. KANCIL yang dilakukan Massa yang dipimpim Oleh Bapak DESIR yang mengakibatkan Meninggalnya Bapak SALIM / P.KANCIL dan Luka Berat oleh Bapak TOSAN.

Kejadian Alur TKP Korban P. TOSAN:

Sekitar Pukul 07.00 WIB, Pak Tosan menyebar selebaran di depan rumahnya bersama Sudara Imam, kemudian ada satu orang kebetulan melintas dan berhenti sempat marah-marah, setelah itu dia meninggalkan pak Tosan dan Imam.

Sekitar pukul 07.30 Massa sekitar kurang lebih 40 orang bermotor mendatangi P. TOSAN kemudian mengroyok, Sebelum melarikan diri Imam teman korban sempat melerai kemudian Massa berbalik ingin menyerang IMAM.

Karena IMAM sendirian dan Massa memakai membawa Kayu, Batu dan Clurit lalu IMAM diminta korban untuk melarikan menyelamatkan diri dari Lokasi tersebut, Kemudian pak Tosan melarikan diri dengan menaiki sepeda angin, namun masa terus mengejar, pada saat di lapangan Persil, korban terjatuh, dianiaya dan dimassa dengan memakai Pentungan Kayu, Pacul, Batu dan Clurit.
[29/9 04.19] P. D. Negara: Setelah korban terjatuh masa sempat melindas dengan sepeda motor.
Kemudian setelah beberapa lama datang teman P.TOSAN yaitu RIDWAN yang telah menerima kabar bahwa P.TOSAN di Massa dan di aniyaya oleh 30 orang lebih.

Lalu RIDWAN hendak melerai Massa agar melepaskan P.TOSAN, kemudian Massa berbalik hendak mengkroyok RIDWAN lalu RIDWAN menantang massa pimpinan masa pengroyok yang bernama Desir. Kemudian Massa berbalik dan meninggalkan P.TOSAN yang sudah penuh Luka Berat dan RIDWAN mengantarkan P.TOSAN ke PUSKESMAS Pasirian dan dirujuk ke RSUD Lumajang dan RS.BHAYANGKARA Lumajang.

Kejadian Alur TKP Korban Alm. P.SALIM/ P.KANCIL:

Setelah dari Menganiyaya P.TOSAN Massa menuju rumah P.SALIM/P.KANCIL, Massa menjemput paksa P. SALIM/KANCIL di rumahnya, pada saat kejadian Alm Pak Kancil sedang mengendong cucunya yang masih berusia sekitar 5 tahun, melihat gerombolan masa datang kerumahnya korban menaruh cucunya dilantai, kemudian masa mengikat kedua tangan korban memukuli dengan Kayu, Batu.

Kemudian Massa membawa P.SALIM/P.KANCIL ke Balai Desa Selok Awar – Awar dengan cara diseret, jarak rumah korban dengan balai desa sekitar 2 kilo, pada saat di balai desa korban sempat mendapat penyiksaan, selain dipukuli digergaji lehernya, disetrum, kejadian ini kurang lebih setengah jam antara jam 08.00 – 08.30 sampai menimbulkan kegaduhan terdengar suara kesakitan dari P. SALIM/KANCIL di Balai Desa tersebut yang pada saat itu ada proses belajar mengajar disekolah Anak – Anak PAUD di Desa sampai Proses Belajar mengajar di hentikan dan dipulangkan.

Kemudian Massa menyeret P.SALIM/KANCIL ke luar Balai Desa menuju tempat disekitar Makam Desa, pada saat disekitar makam korban diminta berdiri tangan terikat dan diangkat keatas, kemudian masa membacok perut sebanyak tiga kali namun tidak menimbulkan luka sama sekali, kemudian kepala pak korban di kepruk pakai batu dan mengakibatkan korban meninggal posisi tertelungkup dengan tangan terikat/diikat dengan tambang dengan tubuh terutama Kepala Korban Penuh Luka benda tumpul, di dekat korban banyak Batu dan Kayu berserakan.

Menurut kesaksian dari RIDWAN dan IMAM Massa kurang lebih 30 orang tersebut dipimpin oleh P. DESIR yang kesemuanya itu melakukan Penganiayaan terhadap P.TOSAN dan kemungkinan besar juga Pelaku yang sama terhadap pembunuhan P. SALIM/ P. KANCIL.

Kesaksian RIDWAN dan IMAM telah dimintai keterangan di TKP oleh pihak Penyidik POLRES Lumajang dan menyebutkan beberapa nama Pelaku Penganiayaan dan Pembunuhan yang diketahui, yaitu :
1. P. DESIR
2. EKSAN
3. TOMIN
4. TINARLAP
5. SIARI
6. TEJO
7. ELI
8. BUDI
9. SIO
10. BESRI
11. SUKET
12. SIAMAN
13. JUMUNAM
14. SATUWI
15. TIMAR
16. BURI
17. MISTO
18. PARMAN
19. SATRUM
Dan Pelaku lainnya tidak diketahui namanya.

Untuk beberapa anggota FORUM lainnya Pasca kejadian tersebut berada di POLSEK PASIRIAN untuk meminta Perlindungan keamanan.

LUMAJANG, 26 SEPTEMBER 2015

Tim Advokasi Tolak Tambang Pasir Lumajang yang terdiri dari:
Laskar Hijau, WALHI Jawa Timur, KONTRAS Surabaya dan LBH Disabilitas

Saturday, September 26, 2015

Kualitas udara Kalimantan dan Riau berbahaya

Perahu bermotor melintas di sekitar Jembatan KH Hasan Basri Sungai Barito yang diselimuti kabut asap di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, Rabu (9/9/15). (ANTARA FOTO/Kasriadi) ()
Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) di beberapa kota di Kalimantan dan Riau berada pada level berbahaya, Sabtu.

Hingga pukul 14.00 WIB, ISPU di sejumlah kota tercatat jauh di atas ambang batas minimum level berbahaya yaitu 350. ISPU di Palangkaraya tercatat 1.912 gram per meter kubik, Pekanbaru 401 per meter kubik, Pontianak 602 per meter kubik, Kampar 419 per meter kubik, Bengkalis 429 per meter kubik, dan Siak 527 per meter kubik.

"Sementara ISPU di Jambi tidak termonitor karena alatnya rusak. Sedangkan di Banjarbaru ISPU tercatat 66 per meter kubik dan di Samarinda 98 per meter kubik atau level sedang," kara Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho pada Antaranews di Jakarta, Sabtu.

Memburuknya kualitas udara berakibat pada memburuknya jarang pandang di Palangkaraya sejak tadi pagi hingga siang yang tercatat hanya 50-300 meter. "Asap sangat pekat dan siang hari cuaca terlihat kuning kecoklatan. Jarak pandang di Pekanbaru 500 m, Kerinci 400 m, Jambi 300 m, Palembang 1.500 m, Pontianak 2.500 m, Sintang 400 m, dan Banjarmasin 8.000 m," kata Sutopo.

Kualitas udara yang buruk berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Hingga say ini penderita ISPA di Pekanbaru 34.846 jiwa, Jambi 31.191 jiwa, Sumsel 22.855 jiwa, Kalbar 21.130 jiwa, Kalteng 4.121 jiwa sejak tiga hari yang lalu, dan Kalsel 53.428 jiwa.

Sementara itu, kualitas udara di Singapura sudah mulai membaik. Sepanjang hari pada Jumat (25/9) kualitas udara di Singapura pada level sangat tidak sehat hingga berbahaya yaitu 267- 322 Particulate Standard Index (PSI).

"Berbeda dengan Indonesia, Singapura menggunakan ambang batas kualitas udara yang lebih ketat yakni jika tercatat lebih dari 300 PSI, maka udara dinyatakan berbahaya. Pada Sabtu (26/9) pukul 15.00 WIB, kualitas udara berkisar 90-107 PSI atau sedang," kata Sutopo.

Operasi darurat asap terus dilakukan, baik melalui udara, darat, penegakan hokum dan sosialiasi. Meaki demikian, kebakaran masih terus berlangsung. "Ada dua penyebab yaitu api lama yang sudah padam, menyala kembali karena ada di lahan gambut. Yang kedua adalah dibakar lagi. Berdasarkan laporan di lapangan maupun pantauan satelit terlihat bahwa titik-titik api ada di daerah baru maupun daerah lama," kata Sutopo.
Pewarta: 
Editor: Suryanto
http://www.antaranews.com/berita/520232/kualitas-udara-kalimantan-dan-riau-berbahaya

Tahun Ini, Kabut Asap Paling Menakutkan Sepanjang Massa


Jambi,JAMBISATU.com - Sejumlah warga menilai bencana kabut asap tahun ini, terparah sejak 1997 lalu.
Hal ini karena tahun ini merupakan kebakaran terluas di Jambi yang mendekati angka 15 ribu hektare dengan titik api hampir 1.000 titik selama tiga pekan terakhir. Selain itu, juga melibatkan lebih dari 13 perusahaan yang disinyalir pembakar lahan.
Bencana kabut asap kali ini, juga telah menelan korban jiwa dan membuat hampir 30 ribu orang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Hal ini dipicu tingkat pencemaran udara yang mendekati angka 500 PSI.
Selain itu, tidak pernah bandar udara Sultan Thaha Jambi mengalami kelumpuhan lebih dari seminggu, namun kali ini hampir sebulan lumpuh total. Karena menurut BMKG, Kota Jambi daerah terpapar kabut asap paling parah, maka ini pendapat masyarakatnya.
Ibu Anti (52), warga yang tinggal dekat bandara sejak 1979 menuturkan sudah lebih dari 5-7 tahun terakhir, kabut asap mulai rutin terjadi.
“Tahun ini saya takut menghadapi kabut asap, tidak seperti sebelumnya, abunya begitu terasa ketika bernafas. Sangat bahaya dan asapnya paling pekat,” ujarnya.
Pemerintah memang tidak bekerja secara optimal mencegah kebakaran maupun menegakkan hukum terhadap pembakar lahan. Alhasil, pelaku tidak pernah jera, dan kabut asap akan terus berulang.
“Ya cucu saya diungsikan ke Padang, yang aman dari kabut asap. Bahaya, asapnya mengandung abu sisa pembakaran,” jelasnya.
Hal yang sama juga diungkap Ibu Siti (62), tinggal di seputar bandara sejak 1967. Dirinya menuturkan kabut asap tahun 2015 ini baginya yang terparah kedua kalinya setelah tahun 1997 di Kota Jambi.
“Kabut tahun ini parah sekali, saya punya cucu masih SMP, dia harus libur sekolah dalam 2 minggu terakhir, sedangkan tahun lalu tidak selama ini,” ungkapnya.
Saking parahnya, banyak tetangganya yang ketakutan, sehingga mengungsi ke Bengkulu yang tidak tersentuh asap.
“Kalau bisa pemerintah jangan sibuk kampanye, rakyat sudah menderita. Kalau yang sudah tua tidak masalah dan sudah biasa, tapi kasian anak kecil,” tutupnya. (*)
Reporter: Rendra Hariono
Editor: Wendy

Thursday, September 17, 2015

Angka Kemiskinan di Indonesia Bisa Capai 60 Juta Orang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penduduk miskin di Indonesia bisa jadi lebih besar daripada data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 28,59 juta orang. Ambang batas garis kemiskinan yang ditentukan BPS adalah yang berpenghasilan Rp 399 ribu per bulan atau berpengeluaran Rp 13 ribu per hari. Di atas itu penduduk Indonesia bebas dari kategori miskin.

Sementara itu, Bank Dunia menetapkan mereka yang masuk kategori miskin adalah yang berpenghasilan 60 dolar AS per bulan (sekitar Rp 840 ribu) atau berpengeluaran 2 dolar AS (Rp 28 ribu) per hari. Dengan angka ini saja, seseorang sulit untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari, apalagi jika angka yang digunakan adalah Rp 13 ribu.

“Apabila kita pakai patokan Bank Dunia, bisa jadi jumlah orang miskin di Indonesia mencapai 50 sampai 60 juta jiwa,” ucap sosiolog dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Musni Umar kepadaRepublika.co.id, Rabu (16/9). 

Batas garis kemiskinan yang ideal adalah yang ditetapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Semula, pria yang kerap disapa Ahok ini menetapkan batas hidup layak Rp 2,4 juta per bulan. Namun sekarang ambang batas tersebut meningkat menjadi Rp 2,7 juta atau sekitar Rp 80 ribu per hari. “Ini lebih masuk akal dari yang ditetapkan BPS,” kata dia.

Menurut dia, penyebab utama kemiskinan adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Hal tersebut menjadikan daya beli masyarakat melemah karena harga kebutuhan serba mahal, sementara penghasilan masyarakat tidak meningkat.
Bukan rahasia umum bahwa saat ini terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran di sektor garmen. Tak hanya itu, 42 ribu orang pekerja di rumahkan. Artinya, mereka tidak mendapat uang lembur dan transportasi. Di satu sisi, angka pengangguran yang lebih dulu ada belum teratasi, namun kini terpaksa harus bertambah akibat adanya PHK. “Kalau bertambah, otomatis kemiskinan bertamabah. Ini sangat penting diperhatikan,” ujar Musni.
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/09/16/nurqeq361-angka-kemiskinan-di-indonesia-bisa-capai-60-juta-orang

Tanpa Kedua Tangan, Raisamba Ingin Bahagiakan Ibu

Pagi hari yang cerah ketika orang-orang sibuk lalu lalang untuk beraktifitas atau berlibur bersama keluarga, nampak jelas di mata mereka sesosok tubuh telanjang dada tanpa kedua tangan mengharap belas kasihan.

"Saya tidak meminta, hanya duduk bersila saja di atas trotoar. Kalau ada yang memberikan uang, saya tidak menolak," ujarnya kepada Harian Terbit di trotoar, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (13/9/2015).

Saat ditanyakan nama, remaja ini terlihat malu. "Nama saya Raisamba, umur 17 tahun," ucapnya lirih seakan banyak hal yang dipendamnya dalam hati.

Raisamba menceritakan kisah hidupnya yang getir tanpa kedua tangan yang sejak ia lahir memang sudah cacat. Kendati demikian ibunya Rika (56) dengan sabar membesarkan dan memeliharanya sehingga ia bertekad membahagiakan orang tuanya.

"Terutama ibu, saya ingin sekali membahagiakannya. Uang yang saya dapat ini selalu saya kasih ibu," ujarnya.

Kejadian menjengkelkan pun dikisahkan mengenai ayahnya yang dianggap kurang bertanggung jawab. "Bapak saya namanya Anto. Sebenarnya kurang suka dengan dia (Anto) karena kurang tanggung jawab dan perhatian pada saya dan ibu, saya bahkan pernah berkelahi dengannya," beber Raisamba.

Remaja yang bisa bercerita dengan ucapan baik ini menambahkan, sehari-hari ia makan dan minum menggunakan kaki. "Saya juga sholat, ya wudhu menggunakan kaki, membuka buku bacaan dengan kaki, saya lancar membaca. Kalau di pinggir jalan begini sengaja buka baju, cari keringat dan orang-orang bisa melihat jelas saya memang tak punya tangan. Tapi kalau ada yang mengajak kerja, saya sanggup," cetusnya optimis.

Selain itu keinginan kuat Raisamba untuk membantu ibu dikarenakan pendapatan yang minim. "Saya juga masih punya adik. Ibu saya kuli nyuci, bapak saya kerja bangunan, serabutan. Saya bersama saudara saya lahir di Cijantung, kami asli orang Betawi karena ibu Betawi," kisahnya.

Ketika ditanyakan apakah pernah mendapatkan bantuan dari dinas sosial? Raisamba menggeleng. "Tidak pernah ada bantuan dari dinas sosial. Saya ingin membahagiakan orang tua dengan usaha sendiri, ingin punya usaha sendiri, nanti kalau sudah sukses juga untuk ibu. Saya di pinggir jalan begini memang keinginan saya bantu orang tua," paparnya.

Tidak hanya membantu orang tua, Raisamba mengaku ingin terus membantu diri sendiri. "Saya tiap empat hari sekali ke majelis taklim Nurul Mustofa, itu untuk membantu diri saya agar mengerti ilmu agama. Bahkan saya pernah bertemu habib Munzir al Musawwa dan ustad Uje dalam mimpi sekitar tahun 2014. Kadang juga saya malam jumat ke majlis taklim Arrohmah dan pernah juga mimpi dengan Imam Bondjol," ujarnya.

Raisamba ingin sekali adiknya yang kondisi tubuhnya normal seperti anak-anak pada umumnya, bisa bersekolah lagi. "Adik saya berhenti karena biaya, memang sekarang gratis, tapi biaya lain kan tidak. Kalau saya saya tidak sekolah, belajar sendiri dari kecil. Pernah sih saya sekolah, tapi sekolah sepak bola di Poncol, sekarang sekolah itu sudah bubar," pungkasnya.
Foto: Dok Harian Terbit

Sunday, September 13, 2015

Nasib Jenazah TKW Marta Saragih Terkatung-katung di Malaysia

Sudah menjadi hal yang umum, berbondong-bondong orang-orang Warga Negara Indonesia (WNI) mencari pekerjaan di luar negeri. Tercatat ada jutaan WNI bekerja di Malaysia sebagai pembantu rumah tangga, pelayan, buruh di kebun sawit hingga yang terjebak atau sengaja berjibaku dengan dunia malam...

Tidak sedikit yang bernasib baik, mengumpulkan ringgit demi ringgit Malaysia, namun tidak sedikit pula yang malah dicambuk atau pulang dalam keranda mayat...

Alasan klasik para TKI berlomba-lomba untuk dapat bekerja di luar negeri sebenarnya bisa dimaklumi, sebab di negeri sendiri pemerintah sampai detik ini tiada mampu memberikan peluang pekerjaan yang luas dan memadai. Jadilah alasan ke luar negeri, demi mengumpulkan modal, agar kelak bisa memiliki usaha sendiri, modal untuk sekolah, kuliah, untuk membesarkan anak-anak, bisa sekolah yang tinggi, modal nikah, modal beli sawah, modal ini dan itu...

Sehingga pergilah anak-anak negeri dari tanah yang subur ini...

Ke Malaysia, Brunei, Hongkong, Jepang, Korea, Arab Saudi...

Thursday, September 10, 2015

Lomba Kartun Berhadiah Rp 200 Juta

Jangan lewatkan kesempatan ini! Dari pada bakat saudara hanya disimpan atau malah corat coret tembok orang, lebih baik ikutan lomba yukk...!

Selengkapnya.... klik aja :) http://ditpdpontren.kemenag.go.id/wp-content/uploads/2015/09/POSTER-lomba-kartun-santri-FIXX-ok.jpg

Semangat Hidup Pengungsi Suriah

Sebuah upaya seorang fotografer dari sisi spontanitas naluri kemanusiaannya....

Gissur Simonarson, dia mengarahkan kamera menangkap garis wajah penuh derita dan tatapan penuh harap lelaki pengungsi Suriah itu, serta sang putri yang seolah ingin selalu bersamanya.

Simonarson memposting hasil jepretannya di media sosial, dan berkampanye. Dalam sekejap ia memperoleh 6.000 pengikut. "Ini gambar sangat emosional," kata Simonarson kepada CNN. "Lihat wajah lelaki itu dan caranya menjajakan pena yang menjadi harapan hidup."

Dalam beberapa jam, permintaan mengalir dari seluruh dunia agar membantu sang pedagang asongan. Simonarson tidak tahu siapa yang mengambil fotonya dan melakukan kampanye penggalangan dana.

Simonarson melakukan kempanye kedua, yaitu pencarian. Ia menulis di media sosial untuk meminta kepada siapa saja, yang menemukan lelaki itu, menghubunginya.

Setelah dua hari pencarian, Carol Malouf, aktivis lainnya, menemukan lelaki dalam foto itu.
Lelaki penjaja pulpen itu adalah Abdul Halim Attar Putri yang digendongnya bernama Reem.

"Reem datang kepada saya dan meminta selfie," tulis Malouf. "Seorang gadis yang cantik, yang butuh rumah penuh cinta."

Kampanye untuk membantu Abdul dan Reem kian gencar. Simonarson menargetkan 5.000 dolar AS, dan hanya perlu 30 menit untuk mencapainya. Menit-menit berikutnya, bantuan terus mengalir dan mengalir, sampai mencapai 104 ribu dolar AS.

Abdul adalah orang tua tanggal yang harus membesarkan dua anak. Ia berasal dari Yarmouk, kota paling menderita dalam konflik Suriah.

Yarmouk tidak hanya medan tempur tentara Suriah dan pemberontak, tapi tiga kekuatan lain; ISIS, pengungsi Palestina, dan kelompok yang berafiliasi ke Al Qaeda.

"Kampanye ini membuktikan rasa kemanusiaan belum hilang dari muka bumi," ujar Simonarson.

Ketika Abdul mendengar jumlah bantuan untuk dirinya, dia menangis dan menangis. Simonarson menulis tangis Abdul adalah ungkapan rasa syukur tak terhingga.

Sebelum perang berkecamuk, Abdul adalah pekerja pabrik cokelat di Yarmouk. Ia kini satu dari empat juga pengungsi Suriah yang melanjutkan hidup di Turki, Yordania, dan Lebanon. Ribuan lainnya berusaha mencapai Eropa dengan bertaruh nyawa.

Rasa syukur Abdul tak hanya terlampias lewat tangis, tapi janji membantu pengungsi lain dengan uang yang diperoleh.

"Terima kasih kepada semua," ujar Abdul seraya melihat Reem dengan senyum. "Saya akan menggunakan uang ini untuk menyekolahkan anak saya dan membantu pengungsi lain."

Sebuah pelajaran berharga tentang arti kemanusiaan. 

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews