Monday, January 26, 2015

Kematian Ibu Hamil dan Bayi Meningkat

Kematian Ibu Hamil dan Bayi Meningkat 

CIBINONG, (PR) Jumlah kematian ibu hamil dan bayi di Kabupaten Bogor meningkat dalam setahun terakhir. Faktor rendahnya pengetahuan kehamilan hingga infrastruktur menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu hamil dan bayi.

Kepala Bidang Pembinaan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Devi Siregar mengatakan, sepanjang 2014, jumlah ibu hamil yang meninggal saat melahirkan sebanyak 64 orang, dan terdata 63 bayi yang meninggal saat dilahirkan. Jumlah itu meningkat dibandingkan dengan 2013 dengan jumlah kematian ibu hamil sebanyak 60 orang dan 146 bayi meninggal dunia.

Ia menuturkan, kasus kematian terbanyak terjadi di Kecamatan Caringin. Terdapat 6 ibu hamil dan 2 bayi yang meninggal dunia sepanjang 2014 di sana.

"Kondisi jalan dari Caringin menuju Rumah Salat Ciawi macet sehingga menjadi kendala saat ibu hamil akan melahirkan," kata dia di kantor Dinkes Kabupaten Bogor, Rabu (7/1/2015).

Di sisi lain, puskesmas di Caringin belum dapat menangani kelahiran tidak normal. Pusat pelayanan khusus ibu dan anak atau poned yang dapat menangani kelahiran tidak normal di Kecamatan Caringin pun jaraknya jauh.

Menurut dia, belum semua puskesmas di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor dapat menangani kelahiran tidak normal, sedangkan jumlah poned baru 22 unit.

Devi menjelaskan, kematian ibu hamil dan bayi juga disebabkan minimnya pengetahuan ibu tentang kehamilan. Hal itu diperparah dengan kurangnya asupan vitamin dan gizi saat kehamilan. Untuk itu, ibu hamil diharapkan memeriksakan kandungan minimal empat kali selama mengandung. "Pemeriksaan di puskesmas gratis, tidak bayar sepeser pun," kata dia seraya menambahkan. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor akan mengintensifkan kelas ibu hamil di desa-desa.

Pengangkatan bidan

Dari Kota Tasikmalaya dilaporkan, anggota DPR RI Komisi IX, Rieke Dyah Pitaloka menilai, pengangkatan Bidan Pegawai Tidak Tetap sebagai hal yang mendesak. Alasannya, peran bidan sangat dibutuhkan. Di sisi lain, tingkat kematian ibu melahirkan masih sangat tinggi. Berdasarkan data, tingkat kematian ibu melahirkan di Indonesia mencapai 359 dari 100.000 kelahiran.

Hal tersebut ia sampaikan pada Pertemuan Bertajuk "Selamatkan Ibu Melahirkan, Selamatkan Bidan PTT" bersama Wali Kota Tasikmalaya, Bupati Tasikmalaya, Anggota DPR RI Komisi DC, dan sekitar 300 bidan PTT di Kota/Kabupaten Tasikmalaya di Pendopo Lama Kabupaten Tasikmalaya, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Tasikmalaya, kemarin. Wali Kota Tasikmalaya dan Bupati Tasikmalaya mendukung keinginan Rieke.

Salah satu bidan, Dedeh (50) berharap, langkah itu segera mendapatkan respons dari pemerintah pusat. "Saya sudah 7 tahun menjadi bidan PTT. Hingga saat ini, sistem penggajian pun belum jelas. Jika diangkat menjadi PNS, Insya Allah para bidan akan mendapatkan hak yang lebih baik dan kehidupan yang lebih layak," ujar Dedeh. (Rani Ummi Fadila, Tachta Rizqi Yuandri)

http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=2321

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews