Friday, August 28, 2015

Sayembara Manuskrip Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2015

Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta, tahun ini mengadakan Sayembara Manuskrip Buku Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2015. Sayembara ini diadakan untuk merangsang dan meningkatkan kreativitas pengarang Indonesia dalam penulisan puisi. Berikut adalah ketentuan-ketentuannya:

1. KETENTUAN UMUM
  • Peserta adalah warga negara Indonesia (dibuktikan dengan fotokopi KTP atau bukti identitas lainnya),
  • Naskah belum pernah diterbitkan dalam bentuk utuh sebagai buku, baik cetak maupun elektronik,
  • Naskah tidak sedang diikutkan dalam sayembara serupa,
  • Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik,
  • Tema bebas,
  • Naskah adalah karya asli, bukan saduran, bukan jiplakan (sebagian atau seluruhnya),
  • Naskah merupakan karya yang ditulis 10 tahun terakhir.

2. KETENTUAN KHUSUS
  • Menggunakan A4, spasi 1, bentuk huruf  Times New Roman ukuran 12,
  • Naskah minimal 50 halaman,  
  • Menyerahkan biodata, alamat surat, dan nomor kontak di lembar terpisah,  
  • Empat salinan naskah dikirim ke:
Panitia  Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta 2015
Dewan Kesenian Jakarta
Jl. Cikini Raya No. 73
Jakarta 10330  
  • Batas akhir pengiriman naskah :7 November 2015 (cap pos).
   
3. LAIN – LAIN
  • Para pemenang akan diumumkan dalam Malam Anugrah Sayembara Manuskrip  Buku Puisi  Dewan  Kesenian  Jakarta  2015 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Desember 2015,
  • Hak cipta dan hak penerbitan naskah peserta sepenuhnya berada pada penulis,
  • Naskah pemenang yang diterbitkan menjadi buku harus mencantumkan logo Dewan Kesenian Jakarta dan keterangan bahwa penerbitan buku ini didukung oleh Dewan Kesenian Jakarta,
  • Keputusan Dewan Juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat menyurat,
  • Pajak ditanggung Dewan Kesenian Jakarta,
  • Sayembara ini tertutup bagi anggota Dewan Kesenian Jakarta periode 2013 – 2015 dan keluarga inti Dewan Juri,
  • Maklumat ini bisa diakses di www.dkj.or.id,
  • Dewan Juri terdiri dari sastrawan dan akademisi sastra.
  
4. HADIAH      
  • Pemenang I    Rp 15.000.000,-
  • Pemenang II   Rp 10.000.000,-
  • Pemenang III  Rp 7.000.000,-
  • Masing – masing pemenang mendapatkan subsidi sebesar Rp 10.000.000,- untuk menerbitkan buku, subsidi ini diberikan kepada Penerbit.
   
5. JADWAL
  • Publikasi maklumat: Agustus 2015
  • Pengumpulan karya: Agustus-November 2015
  • Penjurian: November-Desember 2015
  • Pengumuman pemenang: Desember 2015

Sunday, August 23, 2015

Tingkat Kemiskinan Tangsel Paling Rendah di Indonesia



RMOL. Upaya dalam menanggulangi kemiskinan terus digalakkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Ini tercermin dari besaran alokasi anggaran yang bertambah signifikan dari RP 56 milIar di tahun 2011 menjadi Rp 218 miliar di tahun 2014.

Kepala Badan Perecanaan Pembangunan Daerah Kota Tangerang Selatan Teddy Meiyadi mengatakan bahwa peningkatan anggaran itu tidak lepas dari beberapa program yang harus dijalankan pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan. Apalagi perkara kemiskinan memang menjadi prioritas pembangunan daerah 2011-2016.

"Pemkot telah menganggarkan sekitar 10,7 persen dari total APBD khusus untuk menanggulangi kemiskinan, dan itu tak termasuk pembangunan infrastruktur," kata Teddy dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (22/8).

Setidaknya, tiga program telah dijalankan pemerintah Tangsel selama ini. Pertama, program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan dan perlindungan sosial. Kedua, program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan. Ketiga, program penanggulangan kemiskinan berbasis ekonomi mikro dan kecil.

"Misalnya ada beasiswa, bedah rumah, PKH, BOSDA, Raskin, KUR, dan sebagainya. Juga ada program-program lain yang secara tak langsung berpengaruh bagi masyarakat miskin,” urainya.

Berkat program-program tersebut, lanjut Teddy, pemerintah Tangsel mampu menekan angka kemiskinan jauh di bawah rata-rata nasional. Bahkan Tangsel termasuk ke dalam kelompok kabupaten/kota dengan tingkat kemiskinan terendah secara nasional. Angka kemiskinan di Tangsel, ujarnya, selalu berada di bawah kisaran 2 persen, dan merupakan angka terendah dibanding kabupaten/kota lain di Provinsi Banten. Hal itu diperkuat lagi oleh analisis Bappenas tahun 2013 yang memasukkan Tangsel sebagai daerah dengan perkembangan tingkat kemiskinan Kategori 4 atau Baik.

Tahun 2013, tingkat kemiskinan Tangsel berada dalam kisaran angka 1,75 persen. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,33 persen, tahun 2011 sebesar 1,5 persen, dan tahun 2010 sebesar 1,67 persen. Namun demikian, peningkatan tersebut tidak lepas dari kebijakan pemerintah di mana pada tahun yang sama menaikkan harga BBM.

"Kebijakan itu berakibat pada meningkatnya inflasi. Di Banten, angka inflasi tahun itu relatif tinggi, sebesar 9,65 persen, dan angka kemiskinannya 5,74 persen, meningkat dari tahun 2012 sebesar 5,71 persen," urainya.

Menurut Teddy, tingginya inflasi menyebabkan terjadinya penurunan daya beli kelompok masyarakat tertentu. Sehingga dengan demikian, otomatis akan mengakibatkan bertambahnya angka kemiskinan. [ian]

http://www.rmol.co/read/2015/08/22/214311/Tingkat-Kemiskinan-Tangsel-Paling-Rendah-di-Indonesia-







2016, Angka Kemiskinan di DKI Diprediksi Turun

Bayu Adi Wicaksono, Rebecca Reifi Georgina
VIVA.co.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yakin dapat menurunkan angka tingkat kemiskinan di Jakarta pada tahun 2016 mendatang hingga tiga persen. Pasalnya, berdasarkan data yang ada selama dua tahun ke belakang ini, tingkat kemiskinan di DKI terus meningkat.

Dari data yang didapatkan, jumlah penduduk miskin di DKl Jakarta pada bulan September 2014 tercatat mencapai 412,79 ribu orang atau 4,09 persen dari total penduduk. Jumlah ini meningkat jika dibanding tahun 2013 yang hanya sebesar 371.700 ribu atau 3,72 persen.

Meningkatnya jumlah penduduk miskin ini, diduga disebabkan oleh tingginya inflasi pada tahun 2014 yaitu sebesar 8,95 persen. Kenaikan angka inflasi ini, berakibat terhadap meningkatnya angka garis kemiskinan 2014 sebesar 25.238 rupiah atau 5,8 persen dari tahun 2013. Kondisi ini diduga menambah jumlah penduduk miskin.

 Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, tingkat kemiskinan di DKI Jakarta pada tahun 2015 ini dinilai sudah turun secara signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2014. Diketahui tingkat kemiskinan menurun sebanyak 0,56 persen.

"Tingkat kemiskinan di DKI Jakarta memang paling rendah secara nasional, yakni masih di bawah lima persen. Tapi ,apakah dengan data ini membuat kita bertepuk dada? Tidak. Karena kemiskinan di Ibu Kota mempunyai karakter yang berbeda dari daerah lain. Penanganan kemiskinan di Jakarta lebih sulit dibandingkan daerah lain," kata Djarot saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Penanggulangan Kemiskinan DKI Jakarta di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis, 6 Agustus 2015.

Walaupun sulit, kata Djarot, pihaknya yakin Pemprov DKI dapat menurunkan angka kemiskinan hingga tiga persen pada tahun 2016.

"Kalau sekarang kan 3,53 persen ya, paling enggak ya, dapat tiga persen sampai 2016. Makanya kita perlu terus menerus lakukan upaya penurunan tingkat kemiskinan," ujarnya.

Djarot menuturkan, dari prediksi yang dilakukannya, ia menilai kantong-kantong kemiskinan di Jakarta berpusat pada pemukiman padat seperti yang banyak ditemukan di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur.

"Saya belum tahu datanya. Tapi kalau kita melihat kantong-kantong kemiskinan, kita bisa tahu di pemukiman padat, yang sekarang sering terjadi tawuran. Salah satunya ada di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur. Yang paling rendah Jakarta Selatan kali ya," kata Djarot.

http://m.news.viva.co.id/news/read/657973-2016--angka-kemiskinan-di-dki-diprediksi-turun

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews