Monday, November 28, 2016

PROGRAM WIRAUSAHA MANDIRI 2016

Selain government spending, motor utama penggerak perekonomian suatu bangsa adalah sektor bisnis. Oleh karena itu, perlu lebih banyak wirausahawan untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara maju.

Perlu kontribusi dari berbagai pihak dalam membentuk ekosistem yang baik bagi tumbuh kembang wirausahawan di Indonesia.

Program Wirausaha Muda Mandiri merupakan salah satu kontribusi Bank Mandiri bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diwujudkan secara berkesinambungan dan fokus pada generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa.

PROGRAM WIRAUSAHA MANDIRI

INOVASI PROGRAM WIRAUSAHA MANDIRI TERUS DIHADIRKAN UNTUK MENDUKUNG TUMBUH KEMBANG WIRAUSAHAWAN MUDA BERPRESTASI DI INDONESIA.

sumber : https://wirausahamandiri.co.id/

Wednesday, November 9, 2016

Nasib Kawasan Ekosistem Leuser Masih Terancam: Perkara Gugatan GeRAM Ditunda 3 Minggu

JAKARTA -- 8 November 2016 ---  Penggugat GeRAM (Gerakan Rakyat Aceh Menggugat) kecewa dengan keputusan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menunda keputusan perkara gugatan GeRAM selama 3 minggu hingga tanggal 29 November 2016. Seperti diketahui, GeRAM menggugat Menteri Dalam Negeri, Gubernur Aceh, dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) karena tidak memasukkan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) ke dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah Aceh (RTRWA) 2013-2033 (Qanun Aceh No. 19/2013).

Sembilan pemuka adat Aceh[1] mendaftarkan perkara ini di PN Jakarta Pusat pada tanggal 21 Januari 2016 (No. 33/Pdt.G/2016/PN.JKT.PST).  Para penggugat  hadir pada sidang hari ini untuk mendengarkan hasil sidang putusan para Hakim dalam perkara - gugatan warga negara (Citizen Lawsuit)  pertama yang berasal dari Aceh. Namun, hakim mengumumkan bahwa keputusan untuk perkara tersebut tidak bisa diumumkan hari ini, seperti yang telah direncanakan. Perwakilan dari Menteri Dalam Negeri hadir pada sidang hari ini, akan tetapi tidak terlihat perwakilan dari Gubernur Aceh dan DPRA.

“Kami sedang mengerjakan tugas lain dari Mahkamah Agung. Sehingga rekan kami yang lain juga masih mengikuti tugas dari Mahkamah Agung,” tegas  Agustinus Setyo Wahyu, Ketua Majelis Hakim dalam perkara ini di hadapan sidang, PN Jakarta Pusat.

Aman Jarum, pemuka adat dari Gayo Lues dan salah seorang penggugat mengatakan, “Kami harus kembali ke Aceh dengan berat hati karena kami telah berjuang selama beberapa tahun ini untuk melawan RTRWA tersebut. Tetapi, kami akan kembali lagi ke Jakarta untuk keputusan gugatan pada tanggal 29 November 2016. Kami memohon kepada para hakim agar bijaksana dalam membuat keputusan dengan memperhatikan kesejahteraan rakyat Aceh yang bergantung pada KEL.”

Dalam proses pengadilan yang telah berlangsung, saksi fakta maupun saksi ahli GeRAM memberikan argumen yang kuat mengenai alasan mengapa RTRWA bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi. KEL adalah kawasan lindung yang memiliki, sedikitnya, tiga payung hukum:  Undang-Undang No. 11/2006 tentang Pemerintah Aceh, Undang-Undang No. 26/2007 tentang Rancangan Tata Ruang, dan Peraturan Pemerintah No. 26/2008 tentang Rancangan Tata Ruang Nasional.



[1] Effendi, Aceh Besar; Juarsyah, Bener Meriah; Abu Kari, Gayo Lues; Dahlan, Lhokseumawe; Kamal Faisal, Aceh Tamiang; Muhammad Ansari Sidik, Aceh Tenggara; Sarbunis, Aceh Selatan; Najaruddin, Nagan Raya:Farwiza, Banda Aceh.


Fate of Leuser Ecosystem Hangs in the Balance: GeRAM Lawsuit Verdict Delayed by 3 Weeks

JAKARTA -- 8 November 2016 ---  The Aceh Citizen Lawsuit Movement (GeRAM) left court disappointed today after Jakarta state court judges delayed their verdict for 3 weeks until 29th November 2016. GeRAM’s citizen lawsuit challenges the Minister of Home Affairs, the Aceh Governor and the Aceh parliament for failing to include the Leuser Ecosystem (LE) in the Aceh Spatial Plan 2013-2033 (Qanun Aceh No. 19/2013).

The lawsuit was registered at the Jakarta state court on the 21st January 2016 (33/Pdt.G/2016/PN.JKT.PST) by 9 Acehnese community leaders[1] who form GeRAM. The plaintiffs travelled from all around Aceh to hear today’s ruling on their case – the first ever citizen lawsuit to come out of Aceh. However the chair of the judges announced that regrettably the decision could not be delivered as planned today. The representative of the Minister of Home Affairs attended the hearing, while the representatives of the Aceh Governor and Aceh parliament were not present.

Chair of the judges, Agustinus Setyo Wahyu, said, “We regret to inform you that our panel of judges are otherwise engaged in duties from the Supreme court so we must delay our verdict until the 29th November.”

Aman Jarum, a Gayo Lues traditional leader and one of the plaintiffs said, “We are going back to Aceh with heavy hearts because we have been struggling for many years against this destructive spatial plan. But we will return to Jakarta in 3 weeks time for the verdict. We appeal to the judges to apply their wisdom in making their decision, taking into account the lives and livelihoods of the Acehnese people which depend on the LE.”

Over the course of the case, factual and expert witnesses for the plaintiffs presented strong testimony for why the Aceh Spatial Plan breaches national law. The LE exists as a protected area in at least three legal regulations: Law No. 11 year 2006 on Governing Aceh, Law No. 26 Year 2007 on Spatial Planning, and its derivative Government Regulation 26 Year 2008 on the National Spatial Plan. This year has also seen significant momentum in the protection of the LE from the Indonesian government. In April 2016, the Minister of Environment and Forestry, Siti Nurbaya, declared a moratorium on oil palm expansion and mining inside the LE. Only last Thursday (3/11) the Minister said that she had decided to incorporate the boundaries of the LE into the Aceh state forest map, which means that the LE would become an inseparable part of the Aceh Spatial Plan[2].

Representative of the plaintiffs, Farwiza Farhan said, "We applaud Minister Siti Nurbaya for her efforts to ensure that the Leuser Ecosystem is integral to the Aceh Spatial Plan. We hope that the verdict on our citizen lawsuit case will align with the Minister’s efforts and result in a revision of the spatial plan which upholds the national legal protection of the Leuser Ecosystem.”

Continues over



[1] Effendi, Aceh Besar District; Juarsyah, Bener Meriah district; Abu Kari, Gayo Lues District; Dahlan, Lhokseumawe city; Kamal Faisal, Aceh Tamiang District; Muhammad Ansari Sidik, Southeast Aceh district; Sarbunis, South Aceh District; Najaruddin, Nagan Raya district; Farwiza, Banda Aceh.
[2] http://foresthints.news/minister-designates-leuser-ecosystem-as-inseparable-part-of-aceh-spatial-plan

Tuesday, November 8, 2016

If Hillary is Elected...


Jika Hillary Diane Rodham Clinton yang akan terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat, maka sejarah akan mencatat Istri mantan Presiden AS ke 42 itu adalah Presiden perempuan pertama di negara multi etnis tersebut.

Menjadi Presiden AS yang ke 45 dan yang ke 17 dari Partai Demokrat, Hillary dalam masa kepemimpinannya kedepan dipastikan bakal lebih memperhatikan persoalan gender. Hal ini lantaran isu gender membuat popularitas wanita berusia 69 tahun ini meroket, sementara saingannya Donald Trump dari Partai Republik dibombardir dengan isu, kasus pelecehan seksual.

Parahnya lagi di lokasi pemilihan Presiden AS tepatnya di Public School 59 Manhattan, New York tempat Donald Trump bersama Istrinya memilih malah didatangi dua orang wanita telanjang mempertontonkan payudara bertuliskan kasus pria yang terkenal sebagai pengusaha papan atas di AS itu.

Hal yang lucu dan menarik perhatian, lantas menjadi meme di negara KFC ini adalah ketika Trump melirik Ivana sang Istri saat hendak memilih. Bisa berbeda arti penilaian orang-orang  dalam melihat foto itu, mungkin sebagai bentuk perhatian seorang suami kepada Istrinya atau malah ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa benar-benar pasangan hidupnya itu memilihnya sebagai Presiden.

Dari berbagai informasi, biaya yang dikeluarkan Donald Trump untuk menjadi orang nomor satu di AS lebih besar dibandingkan Hillary Clinton. Hal tersebut bisa disebabkan Partai Republik sejak tahun 2008 mengalami kekalahan lantaran Presiden George W. Bush pada masa kepemimpinannya membuang-buang banyak anggaran negara untuk membiayai peperangan yang menuai banyak kecaman di dalam negeri maupun di luar negeri.


Maka apabila Hillary terpilih, diperkirakan rakyat AS baik itu yang masih membutuhkan perhatian dalam berbagai hal dan yang tak mau ambil pusing karena sudah punya segalanya, tentu rasa aman bakal lebih terjamin, sebab pernyataan Trump yang beraroma SARA bisa lebih memicu serangan dari eksternal atau malah dari internal AS. 

(mdb)

Monday, November 7, 2016

Kebutuhan Dokter di Indonesia Mendesak! Butuh Keseriusan Pemerintah

Oleh: Mohammad Danial Bangu

Sejak kecil kita tak akan pernah lupa, bahwa menjadi dokter masih menjadi cita-cita paling didambakan, bahkan hingga saat ini. Coba silahkan tanyakan saja kepada anak-anak di lingkungan kita, pasti dari beberapa anak saja akan terucap profesi yang mulia itu, ingin menjadi dokter. Walau banyak anak-anak Indonesia saat ini bercita-cita ingin menjadi seorang artis, lantaran semakin banyaknya stasiun televisi yang menyuguhkan berbagai sinetron, namun cita-cita menjadi seorang dokter tetap tak pernah hilang dalam harapan anak-anak Indonesia.

Berbagai alasan polos akan dikemukakan oleh anak-anak, tentang mengapa mereka ingin menjadi seorang dokter. Yakni, ingin mengobati ibunya jika sakit, mengobati bapaknya jika sakit, mengobati temannya jika sakit, hingga mengobati kakek dan neneknya bila jatuh sakit.

Menjadi sebuah pertanyaan, mengapa keinginan menjadi seorang dokter di negara ini masih menjadi favorit yang sering terucap dari mulut anak-anak? Sejauh ini belum ada riset yang mendalam, mengapa cita-cita menjadi seorang dokter sering terucap dari pengakuan jujur mereka.

Penulis yang pernah berkecimpung dalam dunia anak-anak, pernah menanyakan langsung ke beberapa anak. Memang ada yang menurut penilaian pribadi penulis, anak lain hanya ikut-ikutan saja setelah ada temannya menyebutkan ingin menjadi seorang dokter. 

Akan tetapi dari berbagai profesi yang penulis sebutkan, kebanyakan anak-anak tetap menginginkan menjadi seorang dokter, menyembuhkan orang-orang sakit dengan perhatian dan kasih sayang. Sungguh luar biasa, dokter lebih familiar dalam benak anak-anak.

Menjadi dokter tidak saja berguna bagi mereka yang sakit, sebab sesungguhnya seorang dokter banyak terlibat dalam berbagai penyuluhan dan pencegahan penyakit kepada masyarakat. Dalam berbagai kampanye positif dalam menjaga kesehatan, para dokter banyak yang ambil bagian, sehingga kalimat mencuci tangan sebelum makan, menjaga kesehatan gigi dengan rajin menggosok gigi dan berbagai kalimat yang identik dengan cara merawat kesehatan, semua berasal dari dokter. Walau yang mengingatkan hal tersebut adalah orang tua atau sahabat kita. Ah seperti dokter saja kau ini! Mungkin begitu celoteh kita kepada teman yang mengingatkan agar mencuci tangan sebelum makan.

Harapan menjadi seorang dokter pun terus mengemuka, lantaran fakta di lapangan menegaskan ternyata Indonesia dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa ini masih kekurangan tenaga dokter. Padahal kondisi saat ini, seiring kemerdekaan Indonesia yang telah lebih dari setengah abad rakyatnya terbebas dari belenggu penjajahan, alamak! Terbukti dokter sangat kurang, tidak sampai 200 ribu orang (1).

Bayangkan sebanyak 250 juta jiwa lebih penduduk selama kurun waktu 71 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, sayangnya orang-orang Indonesia yang berprofesi sebagai dokter tak sampai 200 ribu orang. Sehingga tidak mengherankan sebuah Media Online pernah mengangkat judul berita sampai menggunakan dua tanda seru: DICARI!! Kutim Kekurangan Dokter dan Bidan (2).

Kondisi ini harus segera disikapi serius oleh pemerintah dalam gerak dan kerja nyata. Sebab bagaimana mungkin Mens sana in corpore sano bisa diwujudkan secara nyata dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh rakyat Indonesia, ungkapan Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, apakah hanya sekadar ungkapan paling termasyhur saja di negara yang kaya raya ini?


Pemerintah seyogyanya harus segera membuat kebijakan dalam bentuk regulasi agar lebih mengikat, dimana rumusan Undang-Undang yang disahkan agar benar-benar dijalankan oleh setiap pemerintah provinsi. Bahkan kalau perlu ada Reward dan Punishment terkait hal ini.

Undang-Undang yang saya maksudkan diantaranya menyebutkan, setiap Siswa jurusan IPA yang berprestasi namun dari keluarga yang tidak mampu harus dibiayai dan didukung penuh hingga kelulusannya. Untuk kemudian diarahkan masuk fakultas kedokteran di Universitas terbaik atau paling tidak yang ada di daerah, dengan biaya dan dukungan penuh oleh pemerintah daerah, yang nantinya mereka akan mengabdi bagi daerahnya hingga ke desa terpencil.

Tingginya biaya untuk masuk ke fakultas kedokteran hingga menjadi seorang dokter, menjadi alasan klasik. Dengan adanya regulasi, maka kedepan bukan hanya bantuan dari para Dermawan saja kepada anak-anak bangsa yang berpotensi menjadi dokter yang handal. Mungkin memang sejak dulu sudah ada para Dermawan baik itu secara terang-terangan atau diam-diam yang membantu anak-anak dari kalangan yang tidak mampu dari persoalan biaya untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter.

Jika pemerintah mengabaikan kekurangan dokter di negara ini secara terus menerus, bagaimana nasib bangsa ini sepuluh tahun, dua puluh tahun yang akan datang? Dokter dan tenaga medis sudah mendesak dibutuhkan negeri ini, apalagi saat terjadinya bencana alam atau wabah penyakit menyerang.

Parahnya lagi sudah berulang kali di beberapa wilayah di Indonesia masih kekurangan dokter gigi (3). Padahal gigi adalah serambi keramahan orang-orang Indonesia yang terkenal santun. Nah! Bagaimana ceritanya jika hendak tersenyum saja bakal sulit, karena gigi ternyata rusak bolong-bolong, apakah harus menunggu dokter?

Sumber Data :





Saturday, October 8, 2016

Soloraya Hari Ini: 65 Penderita HIV/AIDS Baru Ditemukan

http://spiritia.or.id/Stats/stat2016.pdf

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 65penderita baru virus HIV/AIDS ditemukan di Sukoharjo selama semester I 2016. Lima orang di antaranya meninggal dunia.
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Menular DKK Sukoharjo, Bambang Sudiyono, mengatakan jumlah penderita baru virus mematikan itu terbanyak terdapat di wilayah Polokarto yakni 23 orang. Tiga di antara penderita baru virus HIV/AIDS itu telah meninggal dunia.
Kabar 64 orang penderita HIV/AIDS ditemukan di Sukoharjo selama semester 1 2016 menjadi headline Solopos hari ini halaman Soloraya. 
http://www.solopos.com/2016/09/30/solopos-hari-ini-soloraya-hari-ini-65-penderita-hivaids-baru-ditemukan-757204

Kerajinan dari Bahan Rotan Disukai Pasar Luar Negeri

MerahPutih Budaya – Ternyata, kerajinan rotan hasil karya tangan-tangan masyarakat Curug, Kabupaten Tangerang banyak disukai masyarakat di luar negeri. Alsannya, karena selain produk kerajinan dari bahan alami rotan ini lebih ramah lingkungan, hasil kerajinan tangan masyarakat Curug lebih rapi, dan memiliki ciri khas tersendiri.
Kusmana (32), salah seorang penggiat kerajinan rotan di RT 05/08 Kampung Margasari, Kelurahan Curug Kulon, Kecamatan Curug yang berhasil diwawancarai merahputih.com, mengaku, ia sering memgirim produk kerajinan rotannya ke Belanda, Jerman, dan Amerika.
Produk kerajinan yang kerap dikirim tersebut adalah keranjang sepeda, dan rak. “Yang dikirim ke Belanda atau ke Jerman ini keranjang sepeda. Jadi, sepeda-sepeda di sana itu keranjang yang ada di depannya itu pakai keranjang dari rotan, dari sini (Curug-red). Kalau yang dikirim ke Amerika, itu rak-rak kecil,” ungkap Kusmana, Jumat (07/10).
Ia juga mengatakan, alasan produk kerajinan keranjang, atau rak dari rotan bisa disukai oleh masyarakat di Jerman, Belanda, dan Amerika, karena bahan tersebut mudah hancur, dan ketika sudah tak terpakai, tidak menyisakan limbah seperti bahan plastik atau sintetis. “Orang di sana kan begitu, enggak suka menyisakan sampah plastik atau sintetis, makanya menggunakan bahan alami, rotan ini. Dipakai, rusak, bisa lebur, tidak seperti plastik atau sintetis,” katanya.
Untuk bisa menerobos pasar luar negeri, kata Kusmana, ada beberapa kreteria yang harus dipenuhi, yaitu selain harus benar-benar memiliki keseragaman bentuk, tingkat kerapian juga menjadi penilaian. Termasuk kuwalitas bahan baku rotan yang digunakan. “Ya, selektif banget. Karena dilihat dari ukuran, semua harus benar-benar sama. Bahan baku rotan juga harus yang super. Sekali kirim itu bisa beberapa kontainer,” ucapnya.
Selain keranjang sepeda, kerajinan rotan lain yang disukai di luar negeri adalah peti mati. Kusmana mengaku, peti mati anyaman dari rotan ini dikirim ke Australia. Satu peti mati ia jual dengan harga Rp 2, 5 juta. (Widi)
http://indonesiana.merahputih.com/budaya/2016/10/07/kerajinan-dari-bahan-rotan-disukai-pasar-luar-negeri/46642/

Kemiskinan di Belakang Kantor Wali Kota Tangerang Selatan

Di belakang kantor Wali Kota Tangsel banyak warga miskin seperti janda, dhuafa, dan penyandang tuna daksa yang luput dari perhatian pemerintah.

TANGERANG SELATAN – Di gubuk seluas 5x6 meter berdinding papan triplek dan beralas tanah itu tinggal seorang kakek yang terus berjuang ditengah kerasnya hidup. Namanya Suroto di usia nya yang ke 63, kakek ini sudah hampir lumpuh total. Dia hanya bisa berjalan sejauh 5 meter, itu pun dengan langkah yang terseok-seok.
Suroto lumpuh sejak 15 tahun lalu akibat kecelakaan dialaminya saat bekerja sebagai kuli bangunan. Kecelakaan pahit itu membuat kepala rumah tangga yang mempunyai seorang putri ini hanya bisa pasrah dengan ketidakberdayaannya untuk mencari nafkah untuk keluarganya.
"Bingung mau kerja apa lagi. Kaki saya sudah lumpuh. Dan tidak kuat untuk berjalan jauh," ujar kakek berkacamata tebal itu, saat disambangini dikediamanya, Jumat (30/9/2016).
Beruntung, Suroto ditemani istrinya Yanti (55) yang setia merawat. Sang istri dengan susah payah harus berkeliling berjualan lontong untuk mencukupi kehidupannya sehari – hari. Dalam membuat lontong, Yanti dibantu sang puteri yang mencari pelepah pisang untuk pembungkus lontong, serta kayu bakar yang digunaka untuk berebus air. Mereka memilih bahan bakar kayu untuk menghemat biaya.
Bertetangga dengan Suroto juga tinggal sepasang suami istri lanjut usia. Tina seorang nenek berusia 80 tahun dengan setia setiap hari merawat suaminya Fiasat (80), yang kondisinya juga mengalami lumpuh pada kaki dan tangan kanannya.
Kondisi sang suami yang hanya dapat berbaring dan duduk di kasur, ditambah kesulitan bicara sejak puluhan tahun lalu itu, membuat pasangan yang tidak dikaruniai anak itu pun semakin terpuruk perekonomiannya.
Bahkan, Tina dan suaminya untuk tak jarang menahan lapar seharian penuh lantaran tidak memiliki uang untuk membeli makanan. Dia pun hanya bisa menunggu belas kasih dari warga sekitar yang terkadang memberinya uang, beras, atau makanan.
"Kalo makan nunggu tetangga ada yang ngasih. Tetangga di sini sudah seperti saudara semua. Tembok nenek juga dibangun sama pak RT dan warga sini. Sebelumnya sudah hampir roboh," tutur nenek.
Pantauan Infonitas.com rumah petak yang ditinggali pasangan manula itu masih beralaskan tanah, dapur dengan kasur menyatu dan tidak ada kamar mandi. Alat elekronik pun hanya ada radio jaman dulu yang dijadikan hiburan bagi sang suami. Untuk kamar mandi ketika nenek itu ingin membersihakn dirinya dan ingin memandikan suaminya harus berjalan sekitar 500 meter menuju sumur yang bersebelahan dengan kandang kambing.
Tak Tersentuh Pemerintah
Kisah keluarga Suroto dan Nenek Tinah ini bisa ditemui di Kampung Maruga RT03/04, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. Ironisnya keluarga miskin ini tinggal tepat di belakang Kantor Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Di Kampung Maruga, tepat di belakang Kantor Wali Kota Tangsel banyak sekali keluarga yang hidup jauh dari kata layak. Mereka hidup ditengah kemiskinan selama puluhan bahkan belasan tahun. Namun tak tersentuh oleh Pemkot Tangsel.
Kehidupan mereka seakan bertolak belakang dengan megahnya Gedung Pamkot Tangsel. Kantor Airin Rachmy Diany itu seakan tidak peduli dengan kemiskinan masyarakat disekelilingnya. Seperti yang diutarakan Cipto Ketua RT 03/04, yang mengaku pihaknya telah mendata ada 3 rumah warga yang menurutnya perlu mendapatkan program renovasi rumah atau bantuan sosial dari pemerintah.
"Masih ada 3 rumah yang belum dapat bantuan. Selain rumah pak Suroto dan bu Tina, ada juga 1 rumah kurang layak, janda dhuafa istri dari mantan RT sini yang meninggal," paparnya.
Cipto juga mengaku, sudah 2 tahun melakukan pendataan warga miskin yang tinggal tepat di belakang Kantor Wali Kota Tangsel. Namun hingga kini belum ada realisasi dari dinas terkait untuk memberikan bantuan bagi warganya. "Apalagi ini kampung ini di belakang kantor Bu Arin. Saya harap adanya bantuan. Karena bantuan itu sangat berpengaruh keberlangsungan hidup warga," tandasnya.

http://www.solopos.com/2016/09/30/solopos-hari-ini-soloraya-hari-ini-65-penderita-hivaids-baru-ditemukan-757204

PMI CIANJUR EVAKUASI 14 KORBAN KECELAKAAN BUS

Kecelakaan naas menimpa bus Kobutri bernomor polisi B 7503 WT jurusan Sukabumi-Cirebon mengalami kecelakaan di Jalan Raya Sukabumi-Cianjur, tepatnya di Jalur Gekbrong, Kampung Jatisari, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Selasa 4 Oktober 2016.
 
Diduga hilang kendali dan rem blong bus meluncur bebas hingga terperosok ke sebuah parit di depan perusahaan air mineral, di Kampung Jatisari, Desa/Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur.
"Sebelumnya keseluruhan korban di bawa ke klinik PMI Cianjur untuk mendapatkan pelayanan pertolongan pertama dahulu, sebelum mereka di rujuk Ke RSUD Cianjur untuk mendapatkan perawatan lanjutan," Ungkap salah satu petugas Klinik PMI Cianjur, Trisandi Nugraha.
 
Sementara itu, Pengurus PMI yang juga berada di lokasi, Rudi Syachdiar, mengatakan dalam membantu proses evakuasi korban ini, pihaknya menerjunkan personil Tim Ambulans beserta dua unit kendaraan Ambulans PMI dan satu kendaraan taktis rescue dengan di bantu 5 unit ambulans dari Puskesmas dan RSUD Cianjur.
 
Berdasarkan data yang dihimpun di Klinik Cianjur, jumlah keseluruhan korban terdiri dari 14 Korban.  Enam dinyatakan luka berat dan 8 mengalami luka ringan.
 
Setelah mendapatkan pertolongan, keseluruhan korban di rujuk ke RSUD Cianjur untuk memdapatkan perawatan medis lanjutan.
 
Salah satu kesaksian korban, Intan, warga Cisaat Kabupaten Sukabumi menceritakan, Bus melaju kencang dari arah Sukabumi menuju arah Cianjur  saat di jalan menurun sempat ada orang yang menyebrang, diduga supir hilang kendali dan rem blong supir. Akhirnya banting setir ke kiri dan menabrak pembatas jalan sebelum akhirnya terperosok ke parit di depan salah satu perusahaan air mineral Gekbrong, Cianjur.
 
"Saya tidak menduga akan terjadi kecelakaan seperti ini dan akhirnya saya harus mendapatkan 8 jahitan" Ungkap Intan yang sempat mendapatkan tindakan medis akibat luka serius di pipi kanan.
 
Tidak ada korban jiwa dalam musibah kecelakaan ini, namun kesemua korban harus mendapatkan perawatan medis di RSUD Cianjur akibat cidera yang di alaminya.

http://www.pmi.or.id/index.php/berita-dan-media/peristiwa/item/863-pmi-cianjur-evakusi-14-korban-kecelakaan-bus.html

Tuesday, September 6, 2016

111 Warga Cilegon Meninggal Akibat HIV/AIDS


Cilegon, HanTer -Selama kurun tahun 2015 hingga Juli 2016 dilaporkan sebanyak 111 warga Kota Cilegon, Banten, meninggal dunia akibat teridentifikasi positif penyakit Human Immuno Deficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).

"Kami terus berupaya untuk mengantisipasi pencegahan penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya." kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon dr Ariadna di Cilegon, Selasa (6/9/2016).

Menurut dia, saat ini penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kota Cilegon terus meningkat.

Saat ini, jumlah pengidap HIV/AIDS sejak 2015 sampai Juli 2016 tercatat 523 kasus terdiri dari 355 HIV dan 168 AIDS.

Sedangkan, warga yang dilaporkan meninggal sebanyak 111 orang akibat HIV/AIDS itu.

Penyebaran penyakit HIV/AIDS itu ditularkan melalui pergaulan seks bebas, penggunaan jarum suntik bekas narkoba, transfusi darah dari penderita positif, serta melalui air susu ibu.

Namun, sebagian besar dari total 523 penderita HIV/AIDS sejak 2015 sampai Juli 2016 itu akibat transmisi seksual yang menyumbangkan sebanyak 11 persen.

Bahkan, mereka penderita penyakit itu didominasi ibu rumah tangga, sehingga cukup memprihatinkan kepada mereka sehari-harinya banyak tinggal di rumah.

Kemungkinan dugaan penyebaran HIV/AIDS yang positif kepada ibu rumah tangga itu karena suaminya kerapkali hubungan seks di jalanan.

"Kami berharap masyarakat mewaspadai bahaya penyakit HIV/AIDS," katanya dikutip Antara.

Ia mengatakan, selama ini penyebaran virus HIV/AIDS seperti fenomena gunung es, sehingga perlu adanya tindakan pencegahan dan penanggulangan dari masyarakat.

Sebab banyak juga kasus penderita yang tidak terdeteksi oleh tim medis karena mereka tak dilakukan pemeriksaan.

Sedangkan yang diketahui menderita HIV/AIDS setelah dilakukan pemeriksaan tim medis.

"Kami terus mengoptimalkan sosialisasi dan kampanye baik di sekolah maupun masyarakat untuk menanggulangi penyebaran virus mematikan itu," jelasnya.
 
(Anugrah)

http://www.harianterbit.com/hanterdaerah/read/2016/09/06/68547/81/20/111-Warga-Cilegon-Meninggal-Akibat-HIVAIDS

523 Warga di Kota Cilegon Menderita HIV/AIDS


Cilegon - Sepanjang tahun 2015 hingga Juli 2016, jumlah warga yang terjangkit HIV/AIDS di Kota Cilegon mencapai 523 orang. Jumlah sebanyak itu terdiri atas, 355 orang diidentifikasi menderita HIV, sebanyak 168 orang yang menderita AIDS.
“Yang meninggal sebanyak 111 orang. Penularan paling tinggi melalui hubungan seksual sebanyak 11 persen. Karena itu, perlu adanya kesepahaman dari seluruh pihak terkait dalam penanggulangan HIV/AIDS,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon Dr Ariadna pada saat acara Workshop Implementasi Program Penanggulangan HIV dan AIDS, yang diselenggarakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Cilegon di Aula Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten, Merak, Kota Cilegon, Selasa (6/9).
Sementara itu, Sekretaris KPA Kota Cilegon, Dr Renitha S Tarbin mengatakan, pelabuhan merupakan salah satu wilayah yang sangat berisiko tinggi dalam penyebaran HIV/AIDS.
“Fokus sasaran penanggulangan penyebaran HIV dan AIDS, KPA Cilegon pada tahun 2016 ini menyasar pada pelabuhan, yang mana pelabuhan adalah tempat berisiko tinggi penularan HIV/AIDS sebagai tempat keluar masuknya manusia, barang dan hewan,” ujar Renitha.
Sementara itu, Pengelola Program Pelabuhan, KPA Kota Cilegon Rizal Muhammadi mengungkapkan workhsop tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi dan tugas masing-masing antar unsur maritim, khususnya di bidang penanggulanggan HIV/AIDS.
“Salah satu langkah penanggulangan HIV/AIDS dengan cara sosialisasi seperti ini,” ujarnya
http://www.beritasatu.com/nasional/383972-523-warga-di-kota-cilegon-menderita-hivaids.html

Monday, September 5, 2016

BI Adakan Lomba Karya Ilmiah Hadiah Rp 40 Juta


Bank Indonesia menyelenggarakan lomba karya ilmiah dengan tema, “Mendorong Implementasi Redenominasi untuk Peningkatan Efisiensi dan Daya Saing Ekonomi Indonesia”. Lomba terbuka bagi akademisi, yaitu mahasiswa dan dosen universitas seluruh Indonesia.
Untuk berpartisipasi dalam lomba, peserta dapat menyerahkan karya tulis baik secara perorangan maupun kelompok. Lomba tertutup bagi pegawai Bank Indonesia dan pihak yang terafiliasi dengan Bank Indonesia. Dari seluruh karya yang masuk, akan dipilih 5 (lima) pemenang, dengan total hadiah Rp40.000.000,- (empat puluh juta Rupiah).
Peserta dapat memilih 1 (satu) subtema untuk setiap karya ilmiah. Pilihan subtema adalah:
  1. Mendorong Implementasi Redenominasi untuk Peningkatan Efisiensi Ekonomi Indonesia.
  2. Mendorong Implementasi Redenominasi untuk Peningkatan Daya Saing Ekonomi Indonesia.
  3. Redenominasi untuk Membangun Persepsi bahwa Mata Uang Rupiah Mampu Bersaing dengan Mata Uang Negara ASEAN lainnya.
  4. Redenominasi Bukan Sanering.
  5. Kesiapan Teknologi Informasi Lembaga Keuangan saat Implementasi Redenominasi.
  6. Kesiapan Sosial, Budaya, Politik dan Perekonomian Domestik dan Global untuk Penerapan Redenominasi di Indonesia.
  7. Pentingnya Redenominasi di Era E-commerce dan Digital.
Untuk disertakan dalam lomba, karya ilmiah harus dikirimkan selambat-lambatnya pada 30 September 2016, melalui email lkiredenominasi2016@bi.go.id.
Informasi lengkap mengenai pelaksanaan lomba dapat diunduh pada lampiran atau menghubungi Call Center Bank Indonesia di nomor telepon (021) 131 atau email bicara@bi.go.id.

Saturday, July 9, 2016

Siapa Pemuda Siap Menjelajahi Nusantara di atas Kapal Perang dan Kapal Perintis!

*Open Recruitment*
*Ekspedisi Nusantara Jaya 2016*

Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya menyelenggarakan program Ekspedisi Nusantara Jaya 2016 (ENJ 2016) dengan tema *"Meningkatkan wawasan kemaritiman generasi muda dan merajut pulau-pulau terdepan wilayah Republik Indonesia"*.
Ini adalah tahun kedua program ini dilaksanakan. Pada tahun ini ENJ 2016 akan memberangkatkan 1 kapal TNI AL  (KRI Banjarmasin) dan 36 kapal perintis yang akan berekspedisi ke pulau-pulau di *24 provinsi Indonesia* dengan panjang total lintasan 230.000 KM.
Peserta akan menjelajahi dan memberikan program pengembangan masyarakat di pulau-pulau terdepan, terpencil dan wilayah perbatasan Indonesia.
Tunggu apalagi bagi kalian pemuda yang ingin menjelajahi dan mengenal Indonesia lebih dalam, berkontribusi untuk menghadirkan negara di pulau-pulau terpencil, terdepan dan wilayah perbatasan, dan ikut serta berkontribusi untuk membangun indonesia dari pinggiran.
Segera bergabung bersama kami di www.enj2016.info untuk *Membangun Kembali Budaya Maritim Indonesia*.
_"Jalesveva Jayamahe"._
_more update info follow instagram_ https://www.instagram.com/p/BG6neFGo-jz/
Ketentuan dan Hak Peserta Ekspedisi Nusantara Jaya 2016 Kapal Perintis.
Warga negara Indonesia yang sehat secara fisik dan mental.
Berusia maksimal 30 tahun
Memiliki jiwa kepemimpinan, motivasi yang tinggi dan berkomitmen untuk mengikuti ENJ selama 10-20 hari tergantung kondisi dan cuaca.
Bebas dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza)
Peserta akan mendapatkan uang makan, uang saku dan atribut ENJ selama program ENJ berlangsung.
Biaya dari tempat tinggal menuju pelabuhan keberangkatan dan sebaliknya merupakan tanggung jawab pribadi peserta.
Mekanisme Pendaftaran
Melakukan Pendafataran Online.
Peserta Umum / Peserta Universitas
Informasi data diri
Nama Lengkap
Jenis kelamin
KTP
Alamat lengkap
Kabupaten/kota
Kode pos
Tempat, tanggal lahir
Alamat email
HP
Riwayat pendidikan
Pengalaman Organisasi SMP, SMA, PT, di luar PT/kegiatan sosial masyarakat
Prestasi dan penghargaan
Essay dengan tema “Budaya Maritim Indonesia”
Pengumuman kelulusan peserta.
Rapat koordinasi antara peserta yang lulus dengan Team Leader Provinsi.
Keberangkatan.
Alur Pendaftaran
Pendaftaran Online: 1 Juli – 1 Agustus 2016
Seleksi Berkas: 2-4 Agustus 2016
Pengumuman Kelulusan: 5 Agustus
Keberangkatan.


Generasi Muda adalah Tonggak Kemajuan Ekonomi Bangsa

Kamu peduli dengan bangsa ini?
Kamu ingin berkontribusi terhadap tumbuh kembangnya negeri ini?

Kompetisi Ide Bisnis FIFGROUP adalah sebuah inisiatif FIFGROUP bagi tanah air untuk mengembangkan masyarakat Indonesia melalui ide-ide bisnis kreatif generasi muda. Mari berkreasi dan berinovasi untuk Indonesia yang lebih baik. 

Ayoo... tunggu apa lagi? Langsung daftarkan tim kamu karena 50 proposal terpilih hasil seleksi pertama akan langsung mendapatkan hadiah 1 juta Rupiah/tim
Ayo ekspresikan ide kamu karena...

 Generasi Muda adalah Tonggak Kemajuan Ekonomi Bangsa

Memperebutkan Hadiah Uang Tunai & Modal Kerja dengan total 270 Juta Rupiah

Syarat & Ketentuan
  1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif (S1) universitas di seluruh Indonesia
  2. 1 tim terdiri dari minimal 2 orang dan maksimal 4 orang dengan usia max 25 tahun
  3. Kirimkan ide bisnis terkreatifmu dalam lingkup jasa keuangan dan ide bisnis tersebut diharapkan dapat diselaraskan dengan aturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) serta mampu membawa kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat
  4. Ide tersebut belum pernah dikumpulkan untuk perlombaan lainnya, ide tersebut adalah hasil orisinil pemikiran tim dan bukan hasil plagiarisme, ide tersebut akan sepenuhnya menjadi milik FIFGROUP, proposal ide yang dikumpulkan tidak boleh mengandung unsur-unsur SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan)
  5. Daftarkan timmu disini
  6. Setelah mendaftar secara online pada link di atas, kumpulkan ide bisnismu melalui email (max size 2MB) ke idebisnis@fifgroup.astra.co.id dengan:  
  7. a.    Proposal terdiri dari bagian latar belakang, tujuan & target, pembahasan ide, rincian biaya, dan keunikan dari ide bisnis tersebut.  
    b.    menuliskan nama kelompok dan nama peserta
    c.    sertakan scan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) dan scan KTP (Kartu Tanda Penduduk) masing-masing anggota tim 
  8. Batas maksimum pendaftaran & pengiriman proposal ide bisnis adalah 15 September 2016
Langsung daftar ke sini: http://www.fifgroup.co.id/idebisnis

Tuesday, June 7, 2016

10 Tahun ICRS 2016 Gelar Lomba Menulis

Lomba Menulis Blog

"Celebrate Diversity! Rayakan Keberagaman!"
Dalam rangka 10 tahun ICRS 2016

Kompetisi berupa penulisan artikel bertemakan MedSos: Berkah atau Musibah bagi Toleransi dan Keberagaman? 

Waktu Pelaksanaan
  • Pendaftaran: 25 Mei 2016 - 25 Juni 2016
  • Pelaksanaan: 25 Mei 2016 - 25 Juni 2016

Penghargaan
1. Pemenang pertama: Rp. 3.000.000,- dan sertifikat.
2. Pemenang kedua: Rp. 1.500.000,- dan sertifikat.
3. Pemenang ketiga: Rp. 1.000.000,- dan sertifikat.
4. 5 (lima) pemenang favorit, masing-masing mendapat hadiah Rp. 500.000,- dan sertifikat.
5. Semua pemenang berhak untuk menghadiri acara puncak perayaan ICRS 10 tahun, pada tanggal 6 Oktober 2016, di Yogyakarta sebagai tamu VIP (Panitia tidak menyediakan biaya transportasi maupun akomodasi).
6. Copy artikel pemenang akan diposting pada situs ICRS selama satu tahun.


Persyaratan dan ketentuan karya
1. Wilayah Eksplorasi
  • a. Berupa opini dan bukan reportase, tentang media sosial dalam bentuk: pengalaman pribadi, pengalaman komunitas/kelompok, kasus-kasus yang terjadi di Indonesia, atau kasus-kasus yang terjadi di ASEAN
  • b. Refleksi terhadap kondisi hubungan antar-agama/-iman, keberagaman budaya, dan keadilan sosial di Indonesia, atau proyeksi terhadap masyarakat yang beradab, berkeadilan, dan bebas diskriminasi.
  • c. Refleksi harus konstruktif dan membangun, menjunjung tinggi dan menghormati nilai-nilai religiusitas, kemanusiaan, perbedaan agama, etnisitas, dan keragaman budaya. Tidak melanggar peraturan dan hukum di Indonesia.
  • d. Refleksi tidak bernuansa seksisme, bias jender, maupun unsur pornografis.
2.  Peserta dapat menyertakan lebih dari satu artikel. Artikel yang terpilih hanya satu untuk setiap peserta.
3. Peserta harus menjadi anggota komunitas medsos ICRS yang ada dalam Sebangsa.
4. Copy-Paste Link blog  ke komunitas ICRS di Sebangsa.
5. Format Artikel
  • a. Tulisan artikel sepanjang 700 – 1000 kata.
  • b. Ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang komunikatif dengan alur yang mudah dimengerti.
  • c. Artikel dapat disisipi karya grafis, foto, statistik, tabel, maupun karya grafis lainnya yang relevan, namun tidak lebih dari 50% keseluruhan ruang tulisan. (Disclaimer untuk setiap produk grafis, multimedia, fotografi, dan yang sejenis, dengan menyebutkan sumber atau pemilik hak cipta karya tersebut.)
6. Wajib menuliskan kalimat “artikel ini diikutsertakan dalam Kompetisi Blog yang diselenggarakan oleh ICRS dan Sebangsa” dan diikuti dengan pemasangan logo ICRS Celebrate Diversity, sebagai tanda resmi keikutsertaan kompetisi ini. Logo dapat di copas dari tautan:http://icrs.ugm.ac.id/10years.
7. Tulisan dapat ditulis di atas platform Blogger, Wordpress, Kompasiana, Indonesiana, Blogdetik, atau penyedia jasa blog lainnya.
8. Karya harus orisinil dan bukan menjiplak karya orang lain, dan ditulis paling lama enam bulan terakhir.
9. Karya dalam keadaan utuh maupun penggalannya belum pernah diterbitkan dalam bentuk cetak, belum pernah dipostingkan di manapun, baik di ruang siber, media sosial, blog, Facebook© note, maupun laman internet lainnya.

selengkapnya di: http://infolombanulis.blogspot.com/2016/06/lomba-menulis-blog-hadiah-jutaan-dalam.html#ixzz4AvVFxMAD 
Follow us: @infolombanulis on Twitter | Infolombanulis on Facebook

Tuesday, February 23, 2016

Seminar HIV/AIDS Terbesar di Indonesia

YAYASAN PELITA ILMU PROUDLY PRESENT

SEMINAR KESEHATAN NASIONAL TERBESAR DI INDONESIA YANG MENGUPAS KASUS HIV/AIDS
SECARA MENDALAM BERSAMA PARA PAKAR DI BIDANG HIV/AIDS
Didukung oleh 5 profesi kesehatan

Dengan judul :
" Peran Tenaga Kesehatan Indonesia Dalam Penatalaksaan HIV/AIDS dan Mengakhiri
Epidemi HIV/AIDS pada tahun 2030"

Waktu/tanggal :
6 Maret 2016
@ballroom Graha Dirgantara Halim, Jakarta Timur
07:30 - 17:30
Pembicara : 
- Prof. Dr. dr. Nila Anfasa Moeloek (Menkes RI) *tentative
- Prof. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD-KAI (Pendiri YPI, Ketua Perhimpunan Dokter Peduli Aids Indonesia)
- dr. Kemal N. Siregar, SKM, MA, Ph.D (Komisi Penanggulangan AIDS Nasional)
- Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KAI ( Penemu kasus AIDS PERTAMA DI INDONESIA,
pendiri YPI,ketua Masyarakat Peduli AIDS Indonesia)
- Helen Muchtar Orang Dengan HIV/AIDS (Odha)

Selengkapnya... di http://www.ypi.or.id/

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews